Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari ini Tepat 4 Tahun Yang Lalu Kita Saling Kenal

10 Oktober 2016

Aku sangat ingat betul, dimana pada hari itu kita saling menyatakan perasaan satu sama lain. Mengikat kisah dalam sebuah ikatan hubungan percintaan. 

Sejak hari itu, hari-hariku menjadi berubah. Selalu bersemangat menyambut pagi hanya ingin menyapamu dan bertemu denganmu. Bahkan membuat aku selalu bersemangat dalam banyak hal.

Kamu sosok baru yang mengobati luka sebelumnya yang sedang menganga, menutup masa lalu dan kegersangan yang kau ubah menjadi rumpun berbunga. Setiap malam tak hentinya aku hanya ingin mendengar suaramu.

Di awal kamu pun bertanya "Mau sampai sejauh mana hubungan kita ini ?"

Kujawab "Selamanya"

Ya, aku sampai sejauh yang kuingat hanya itu yang selalu terngiang, "Selamanya.."

----------------------------------------

Ingatkah kamu, di awal hubungan kita, sepulang kerja aku menyempatkan bertemu denganmu meski cuma sebentar. Ya sekedar makan kebab kesukaanmu, atau sekedar makan malam bersama di emperan pinggir jalan. Hujan-hujanan, berteduh dan bercerita banyak hal..

Kamu menjadi pelipur dan tempat aku berkeluh kesah.. 

Kemudian, hasrat ingin selalu ada bersamamu semakin menggebu, aku memutuskan untuk menjalankan usaha dan keluar kerja hanya untuk ingin selalu bersamamu. Berharap kamu akan menjadi partner dari hidupku dan juga pekerjaanku, bersama melakukan banyak hal, bersama melakukan apapun yang bisa dikerjakan. Intinya aku hanya ingin selalu bersamamu.

Dan semuanya terwujud.. Aku selalu berusaha untuk bersamamu kemanapun kupergi, aku mengusahakan apapun yang kamu mau. Tak perduli aku harus begadang setiap malam, tak peduli aku harus berhutang kesana kesini hanya ingin membahagiakanmu. Bahkan aku menomorduakan semuanya hanya demi kamu. Lelahku hanya untukmu

Dan sudah kulakukan yang terbaik.

Aku mengajakmu pergi dengan memberimu pengalaman baru, mengajakmu melakukan hal-hal yang tidak pernah kamu lakukan sebelumnya.

Aku melihat kamu bahagia, dan akupun ikut bahagia. Ada kebanggaan tersendiri ketika melihat kamu tersenyum, ada kepuasan tersendiri ketika aku bisa mewujudkan apa yang kamu mau.

Aku memang cuek, aku juga memang gak pandai mengungkapkan perasaan, bahkan aku sangat payah dalam menjalin hubungan. Tapi bukan berarti aku gak sayang, bukan berarti aku gak perhatian. Nyatanya tanpa kamu minta, aku selalu mengingat ucapan-ucapanmu.

------------------------------------------

Di perjalanan, drama-drama mulai bermunculan. Sifat asli masing-masing mulai menampakan diri. Ya menyatukan dua kepala menjadi satu bukan hal yang mudah.

"Kalo mau sama, pacaran aja sama dirimu sendiri" Katamu

Iya aku tau, dan aku mengerti.

Pernah beberapa kali kita putus nyambung tapi kuingat kembali pertanyaanmu di awal "Mau berapa lama hubungan kita ini ?"

-------------------------------------------

Jangan kira aku diam bukan berarti gak tau apa-apa tentangmu. Ya aku tak pandai mengungkapkan. Setiap kali aku merasa kesakitan atas sikapmu, aku hanya bisa tersenyum di depanmu. Dan membuat seolah semua baik-baik saja, membuat seolah tidak terjadi apa-apa. Namun di belakangmu aku sedih sejadi-jadinya dan dada seringkali terasa sesak. Beberapa kali tanpa sengaja aku menemukan hal yang menyakitkan buatku. Dan aku hanya bisa diam. Tanpa bahasan apapun. Dan kubiarkan semuanya berlalu terobati oleh waktu.

Tapi tak apa, aku selalu memaafkan tanpa kamu minta, aku selalu membiarkanmu melakukan apa yang kamu suka. Bahkan aku membiarkanmu berhubungan dengan siapapun yang kamu mau.

-------------------------------------------

Perpisahan Adalah Jalan Terbaik

10 Oktober 2020

Kini 4 Tahun berlalu, kita menjadi berbeda. Kita menjadi bukan siapa-siapa. Ya inilah yang terbaik menurutku. Kita tak perlu lagi saling menyakiti satu sama lain. Tak perlu lagi mengungkit kesalahan satu sama lain. 

Lagipula, kondisiku sudah berbeda, tidak seperti awal kita kenal dahulu.

Sekarang aku tak punya apa-apa lagi, aku tak berdaya sama sekali atas diriku sendiri. Apalagi atas dirimu. 

Aku juga sudah lupa rasanya bahagia. Menuntut kebahagiaan darimu pun, rasanya gak mungkin, karena aku gak yakin kamu tau apa yang membuatku bahagia.

Yang kupunya sekarang hanya segunung masalah dan juga setumpuk luka. Aku lemah tak berdaya apa-apa.

Tadinya aku berharap kamu menjadi penyangga kakiku, tapi kupikir tak harus merepotkanmu.

Kamu berhak bahagia, lahir maupuh bathin.

Pergilah, berbahagialan dengan orang baru yang kamu temui. Berbahagialah dengan siapapun yang akan kau temui nantinya. Biarkan aku terkapar menyembuhkan lukaku sendiri.

Mohon maaf bila ada kurang dan salah yang sudah kulakukan selama mengenalmu.

-----

Menulis dengan air mata serta serta sekelebat kenangan-kenangan yang pernah kita rayakan. 

Tanggeung, 10 Oktober 2020

perpisahan




Posting Komentar untuk "Hari ini Tepat 4 Tahun Yang Lalu Kita Saling Kenal"